Minggu, 02 Januari 2011

PARAGRAF


·         Pengertian Paragraf
Paragraf merupakan inti penuangan buah pikiran dalam sebuah karangan atau bagian karangan yang terdiri atas beberapa kalimat yang berkaitan secara utuh dan padu serta membentuk satu kesatuan pikiran.
Dalam sebuah paragraf terkandung satu unit buah pikiran yang didukung oleh semua kalimat dalam paragraf tersebut, mulai dari kalimat pengenal, kalimat topik, kalimat-kalimat penjelas, sampai pada kalimat penutup. Himpunan kalimat ini saling bertalian dalam satu rangkaian untuk membentuk sebuah gagasan.
Paragraf dapat juga dikatakan sebagai sebuah karangan yang paling pendek (singkat). Dengan adanya paragraf, kita dapat membedakan di mana suatu gagasan mulai dan berakhir. Kita akan kepayahan membaca tulisan atau buku, kalau tidak ada paragraf, karena kita seolah-olah dicambuk untuk membaca terus menerus sampai selesai. Kitapun susah memusatkan pikiran pada satu gagasan ke gagasan lain. Dengan adanya paragraf kita dapat berhenti sebentar sehingga kita dapat memusatkan pikiran tentang gagasan yang terkandung dalam paragraf itu.
·         Unsur- Unsur Kebahasan
1.      Repetisi : pengulangan kata-kata yang dianggap cukup penting atau menjadi topik pembahasan.
2.      Kata ganti : kata yang dipakai untuk menggantikan subyek pembicaraan.
Macam-macam kata ganti :
a. kata ganti orang pertama (I) : aku, saya, ku.
b. kata ganti orang kedua (II) : kamu, mu, kamu sekalian.
c. kata ganti orang ketiga (III) : Anda, Dia, Beliau,mereka, nya.
3.      Kata transisi : kata yang berada di antara kata ganti dan kata repetisi.
Macam-macam kata transisi :
a. berhubungan dengan pertambahan;
b. berhubungan dengan perbandingan;
c. berhubungan dengan pertentangan;
d. berhubungan dengan tempat;
e. berhubungan dengan tujuan;
f.  berhubungan dengan waktu;
g. berhubungan dengan singkatan.
·         Jenis Paragraf
Beberapa penulis seperti Sabarti Akhadiah, Gorys Keraf, Soedjito, dan lain-lain membagi paragraf menjadi tiga jenis. Kriteria yang mereka gunakan adalah sifat dan tujuan paragraf tersebut. Berdasarkan hal tersebut, jenis paragraf dibedakan sebagai berikut.
1.      Jenis Paragraf Berdasarkan Sifat dan Tujuannya
Keraf (1980:63-66) memberikan penjelasan tentang jenis paragraf berdasarkan sifat dan tujuannya sebagai berikut.
(a) Paragraf Pembuka
Tiap jenis karangan akan mempunyai paragraf yang membuka atau menghantar karangan itu, atau menghantar pokok pikiran dalam bagian karangan itu.
(b) Paragraf Penghubung
Paragraf penghubung adalah semua paragraf yang terdapat di antara paragraf pembuka dan paragraf penutup.
(c) Paragraf Penutup
Paragraf penutup adalah paragraf yang dimaksudkan untuk mengakhiri karangan atau bagian karangan. Dengan kata lain, paragraf ini mengandung kesimpulan pendapat dari apa yang telah diuraikan dalam paragraf-paragraf penghubung.
2.      Jenis Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utama
Letak kalimat utama juga turut menentukan jenis paragraf. Penjenisan paragraf berdasarkan letak kalimat utama ini berpijak pada pendapat Sirai, dan kawan-kawan(1985:70-71) yang mengemukakan empat cara meletakkan kalimat utama dalam paragraf.
(a) Paragraf Deduktif
Paragraf dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat utama. Kemudian diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas yang berfungsi menjelaskan kalimat utama. Paragraf ini biasanya dikembangkan dengan metode berpikir deduktif, dari yang umum ke yang khusus.
(b) Paragraf Induktif
Paragraf ini dimulai dengan mengemukakan penjelasan-enjelasan atau perincian-perincian, kemudian ditutup dengan kalimat utama. Paragraf ini dikembangkan dengan metode berpikir induktif, dari hal-hal yang khusus ke hal yang umum.
(c) Paragraf Gabungan atau Campuran
Pada paragraf ini kalimat topik ditempatkan pada bagian awal dan akhir paragraf. Dalam hal ini kalimat terakhir berisi pengulangan dan penegasan kalimat pertama. Pengulangan ini dimaksudkan untuk lebih mempertegas ide pokok. Jadi pada dasarnya paragraf campuran ini tetap memiliki satu pikiran utama, bukan dua.
(d) Paragraf Tanpa Kalimat Utama
Paragraf ini tidak mempunyai kalimat utama, berarti pikiran utama tersebar di seluruh kalimat yang membangun paragraf tersebut. Bentuk ini biasa digunakan dalam karangan berbentuk narasi atau deskripsi.
·         Unsur Paragraf
a. Unsur-unsur paragraf:
1. kalimat topik atau kalimat utama,
2. kalimat pengembang atau kalimat penjelas,
3. kalimat penegas,
4. kalimat, klausa, prosa dan penghubung
b. Fungsi utama paragraf:
1. untuk menandai pembukaan atau awal ide/gagasan baru,
2. sebagai pengembangan lebih lanjut tentang ide sebelumnya,
3. sebagai penegasan terhadap gagasan yang diungkapkan terlebih dahulu.
·         Persyaratan Paragraf yang Baik
a. Kepaduan Paragraf
Untuk mencapai kepaduan, langkah-langkah yang harus ditempuh adalah kemampuan merangkai kalimat sehingga bertalian menjadi logis dan padu. Ada dua jenis kata Penghubung, yaitu:
Kata Penghubung Intrakalimat, yaitu
Kata yang menghubungkan anak kalimat dengan induk kalimat.
Contoh: karena, sehingga, tetapi, sedangkan, apabila, jika, maka, dll.
Kata Penghubung Antarkalimat, yaitu
Kata yang menghubungkan kalimat yang satu dengan kalimat lainnya.
Contoh: yakni, oleh karena itu, jadi, kemudian, namun, selanjutnya, bahkan, dll.
b. Kesatuan Paragraf
Kesatuan paragraf adalah tiap paragraf mengandung satu pokok pikiran yang diwujudkan dalam kalimat utama. Kalimat utama yang diletakkan di awal paragraf disebut paragraf deduktif, dan jika diletakkan di akhir kalimat disebut paragraf induktif.
Ciri-ciri pembuatan kalimat utama:
Kalimat yang dibuat harus mengandung permasalahan yang dapat diperinci.
Contoh: Sisca Husein adalah istri yang soleha,
kalimat ini dapat dijelaskan lebih lanjut apa saja yang membuktikan bahwa Sisca Husein adalah seorang istri yang soleha dapat dibuat lengkap dan berdiri sendiri tanpa memerlukan kata penghubung.
c. Kelengkapan Paragraf
Sebuah paragraf yang lengkap terdapat kalimat-kalimat penjelas secara lengkap untuk menunjuk pokok pikiran/ kalimat utama.
Ciri-ciri kalimat penjelas yaitu berisi penjelasan berupa rincian, keterangan, contoh, dll..
Kalimat penjelas berarti apabila dihubungkan dengan kalimat-kalimat di dalam paragraf, lalu kalimat penjelas sering memerlukan kalimat penghubung. Kelengkapan paragraf berhubungan dengan cara mengembangkan paragraf.
·         Pengembangan Paragraf
Pengembangan paragraf mencakup dua hal:
a.       Kemampuan memerinci secara maksimal gagasan utama alinea ke dalam gagasan-gagasan bawahan;
b.      Kemampuan mengurutkan gagasan-gagasan bawahan ke dalam suatu urutan yang teratur.
·         Macam-macam Metode Pengembangan Paragraf
1.      Klimaks dan Anti Klimaks
2.      Sudut Pandangan / Point of View
3.      Proses
4.      Perbandingan dan Pertentangan
5.      Analogi
6.      Contoh
7.      Kausal
8.      Umum-Khusus / Khusus-Umum
9.      Klasifikasi
10.  Definisi Luas

http://adegustiann.blogsome.com/2009/02/02/jenis-paragraf/
http://adegustiann.blogsome.com/2009/02/02/persyaratan-dan-paragraf-yang-baik/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar